Penerepan Fungsi Manajemen di Perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Sejarah Singkat PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Pengantar
Sebelum kita memasuki penerapan fungsi manajemen di perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, saya akan menjelaskan fungsi-fungsi manajemen yang wajib dimiliki suatu perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.Ada 4 komponen yang akan kita bahas di perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk yaitu : Planning, Organizing, Directing, dan Controlling.
Planning
Di dalam Ilmu Manajemen Planning atau Perencanaan adalah tahap awal berdirinya suatu perusahaan. Dalam Perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perencanaan ini mencakup :
Penentuan Visi dan Misi perusahaan
Menentukan Strategi dan Taktik yang diaplikasikan pada pelaksanaan kerja.
Mengalokasikan dan Menentukan Sumber Daya yang diperlukan
Menetapkan standar dan indikator keberhasilan suatu usaha
Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan Healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan nilai yang berkesinambungan.
Misi Perusahaan :
Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi, perdagangan dan jaringan distribusi, retail farmasi dan layanan kesehatan serta optimalisasi aset.
Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational excellence didukung oleh SDM profesional.
Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi seluruh stakeholder.
Strategi :
Dari segi strategi dan pemasaran, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Holding melakukan kegiatan pemasaran di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor untuk permintaan obat-obat etikal, generik dan OTC. Dengan didukung oleh lebih kurang 366 orang Medical Sales Representative yang tersebar diseluruh Indonesia, mengcover 21.800 orang dokter, 276 buah rumah sakit serta 9.020 buah apotek. Selain pasar domestik, Perusahaan juga merintis pengembangan pasar ekspor untuk produk obat dan bahan baku ke beberapa negara di kawasan Asia, Eropa dan Afrika.
Sumber Daya :
Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan menetapkan strategi pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, dalam arti implementasi manajemen SDM harus mampu meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan pada perusahaan, sehingga dapat menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM. Program pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk memperluas wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
Organizing
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Directing
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunyai "Budaya Perusahaan" : Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai-nilai inti Perseroan (corporate values) yaitu I C A R E yang menjadi acuan/pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Berikut adalah budaya perusahaan (corporate culture) perseroan :
Innovative
Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk membangun produk unggulan.
Customer First
Mengutamakan pelanggan sebagai miitra kerja.
Accountable
Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan dengan memegang teguh profesialisme, integritas dan kerja sama.
Responsible
Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan, serta senantiasa berusaha untuk tegar dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah.
Eco-Friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan.
Controlling
Pengertian controlling adalah serangkaian proses pengamatan terhadap kegiatan yang di lakukan, serta menilai apakah kegiatan tersebut telat di laksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.
Controlling juga berarti mencari informasi tentang berbagai penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan pencegahan bila di perlukan. Hal ini sering juga di sebut follow up.PT Kimia Farma (Persero) Tbk mempunya 5 As sebagai Ruh Budaya Perusahaan yang terdiridari :
Kerja Ikhlas:
Siap bekerja dengan tulus tanpa pamrih untuk kepentingan bersama.
Kerja Cerdas:
Kemampuan dalam belajar cepat (fast learner) dan memberikan solusi yang tepat.
Kerja Keras:
Menyelesaikan pekerjaan dengan mengerahkan segenap kemampuan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kerja Antusias:
Keinginan kuat dalam bertindak dengan gairah dan semangat untuk mencapai tujuan bersama.
Kerja Tuntas:
Melakukan pekerjaan secara teratur dan selesai untuk menghasilkan output yang maksimal sesuai dengan harapan.
Dan untuk mencegah/mengurangi kesalahan atau resiko PT Kimia Farma (Persero) Tbk juga membuat TATA KELOLA PENGENDALIAN RISIKO yang terdiri dari :
Komitmen Manajemen
Dalam pengelolaan pengendalian risiko ini, Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk, mempunyai komitmen untuk melaksanakan penerapan manajemen risiko, sebagai berikut :
1.1 Menyatukan manajemen risiko dalam budaya perusahaan dan menjadikan manajemen risiko sebagai bagian yang integral dari praktik bisnis perusahaan dan pengambilan keputusan.
1.2 Aktif memantau lingkungan internal dan eksternal, untuk mengidentifikasi risiko yang ada dan memberikan penanganan yang tepat.
1.3 Secara periodik dan sesuai kebutuhan, mengkonsultasikan manajemen risiko secara terbuka dengan pihak internal dan mengkomunikasikan kepada pihak eksternal mengenai isu-isu risiko.
1.4 Mempunyai sistem terbaik yang dapat membantu manajemen mencatat dan memantau setiap kegiatan manajemen risiko yang ada di seluruh area bisnis perusahaan.
1.5 Meyakinkan bahwa karyawan dan manajemen telah menerima pelatihan manajemen risiko yang relevan.
Tujuan Pengendalian Risiko
Tujuan penerapan Manajemen Risiko pada PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :
1.1 Mengelola risiko signifikan yang dapat menghampat pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan Perusahaan ini dijabarkan dalam sasaran kinerja perusahaan yang menggunakan metode balance scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran & pertumbuhan serta sasaran sistem mutu.
1.2 Membangun kerangka kerja proses manajemen risiko yang konsisten pada tingkat korporasi, unit dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
1.3 Mendorong manajemen agar lebih bertindak lebih proaktif untuk mengurangi risiko kerugian dan sekaligus memanfaatkan peluang sebagai keunggulan bersaing serta meningkatkan kinerja perusahaan.
1.4. Mendorong setiap individu agar bertindak hati-hati dalam mengelola risiko sebagai usaha memaksimalkan nilai perusahaan, pencapaian kekayaan pemegam saham (shareholder) dan memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.
1.5 Memastikan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi mendapatkan informasi yang tepat untuk mengelola risiko secara optimal.
Strategi Tata Kelola Manajemen Risiko
Untuk mencapai tujuan dan sasaran penerapan manajemen risiko, perusahaan menetapkan strategi sebagai berikut :
1.1 Membentuk proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial dan mengelola dampak yang merugikan.
1.2 Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi dengan menjadikan manajemen risiko sebagai aktivitas yang tidak terpisahkan dari pengambilan keputusan.
1.3 Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mengkoordinasikan seluruh aspek penerapan manajemen risiko didalam perusahaan dan melaporkan hasil evaluasi penerapan manajemen risiko bagi seluruh manajemen dan karyawan.
1.4 Melakukan sosialisasi secara terintegrasi dan berkesinambungan tentang manajemen risiko agar tercipta budaya risiko bagi seluruh manajemen dan karyawan.
1.5 Mensinergikan sistem manajemen risiko dengan KPI dan sistem mutu yang ada di perusahaan.
source : http://www.kimiafarma.co.id/